skriptorium beryl

literature & spiritual combination

March 20, 2009

langit pun berbahasa (3)

langit tak berbintang dalam syahdu malam ini
pun rembulan tersipu pada hening yang gulita
hanya angin yang berbisik merayakan sunyi
dan berlalu meluluhkan daun waktu
pada pesisir haru
pada palung ragu

bukan sajak miris
yang membalut rembulan dalam cermin haru
walau kau kirim air mata dalam gersang saharaku
pada gurun-gurun hatiku yang terik
lalu, pintu mana yang akan kau ketuk
saat kau sirna dalam sadar mataku

langit pun berbaring pada malam
sedang hati semakin basah
belum jua lelap dalam resah
karena air mata tak mampu berbicara
dalam bahasa cinta

Samarinda, 20 September 2008

0 comments:

Post a Comment